Cara mencuci kemaluan dengan benar menurut Agama Islam

arsdbombers.com Banyak orang mengira ketika buang hajat lalu dibersihkan dengan air, najis sudah bersih, perlu anda ketahui, sebenarnya belum seluruhnya najis keluar dari tubuh kitameskipun sudah kita keluarkan.

Ketika kita buang air kecil atau air besar, sebenarnya masih ada kotoran yang berada di dalam tubuh kita, kalau kita buang air kecil masih ada sisa walau beberapa tetes saja, sedangkan kalau air besar kemungkinan cuma ala kadarnya.

Ini yang akan kita bahas, jangan meremehkan sesuatu yang kita anggap sedikit atau kecil, karena dari sedikit atau kecil ini bisa fatal akibatnya.

Ketika kita membersihkan sisa buang air, dan kita tidak tahu bahwasannya masih ada kotoran yang tertinggal, ibadah kita tidak akan diterima oleh Allah Swt.

Susah payah kita mengerjakan perintah-Nya, tetapi kita tidak mendapatkan apa-apa karena tubuh atau pakaian kita pakai masih ada najisnya.

Cara mencuci kemaluan dengan benar menurut Agama Islam Seringkali kita merasa telah mencuci kemaluan atau organ vital kita dengan bersih dan benar. Akan tetapi bersih itu belum tentu benar. Hal ini penting agar amal ibadah kita bisa diterima oleh Allah Swt.

Banyak orang di dunia ini merasa amal ibadah mereka bagus, tetapi sebenarnya masih bisa terkena azab dari Allah Swt berupa neraka, karena tidak benar atau kurang sempurna di dalam mencuci kemaluannya.

Sayyidina Abu Bakar R.A pernah hendak mensolatkan mayat seorang laki-laki, tetapi tiba-tiba dikagetkan dengan sesuatu benda yang bergerak-gerak dari dalam kain kafan laki-laki tersebut.

Kemudian disuruhlah seseorang untuk membukanya, alangkah terkejutnya ada seekor ular sedang melilit kepala dari kemaluannya dari laki-laki yang hendak disalatkan tadi.

Seketika itu juga Kalifah Abu Bakar R.A mencabut pedang kemudian menghampiri ular yang melilit kepala dari kemaluan laki-laki tadi dan ingin membunuhnya, tetapi tiba-tiba ular itu berkata : ” Apakah salahku ? Karena aku diutus oleh Allah Swt untuk menjalankan tugas yang diperintahkan”.

Dari kejadian itu, kemudian ditelusuri amalan laki-laki itu semasa masih hidup, ternyata laki-laki tersebut termasuk salah satu dari ribuan, bahkan jutaan orang yang menyepelekan dalam hal mensucikan kemaluan setelah buang air kecil.

Cara mencuci kemaluan dengan benar menurut Agama Islam Sebenarnya kalau kita mau, banyak tempat yang mengajarkan tentang bagaimana membersihkan kemaluan setelah buang hajat. Ketika di sekolahpun sebenarnya guru agama sudah mengajarkan tatacara membersihkan ketika buang hajat.

Jadi bagaimana sebenarnya tatacara membersihkan kemaluan kita setelah buang hajat dengan benar???.

Laki-laki dan wanita berbeda tatacaranya ketika membersihkan kemaluan setelah buang hajat. Bukan hanya di basuh ala kadarnya saja, dengan menggunakan air dan asal bersih saja, tetapi ada tatacara tambahan.

Untuk kaum Adam atau LAKI-LAKI

Setelah selesai buang air kecil, seorang laki-laki di sunahkan untuk berdehem “ehm ehm”, bisa dilakukan dua atau tiga kali, dengan begitu air kencing yang masih tertinggal di kemaluan bisa keluar.

Setelah dehem dilakukan, lalu kemaluan seorang laki-laki yang telah selesai buang air kecil tadi di urut dengan perlahan, supaya air kencing tadi bisa keluar 100% (seratus persen).

Tetapi kalau setelah berdehem air kecil dirasa sudah keluar seratus persen, maka proses cukup sampai berdehem saja.

Setelah selesai kemudian cucilah dengan air sebersih mungkin, karena kalau masih ada cipratan dari air kencing tadi, ibadah kita tidak akan diterima.

Sedangkan untuk kaum Hawa atau PEREMPUAN

Setelah selesai buang air kecil, lakukanlah dehem “ehm ehm” sebanyak dua atau tiga kali, lalu masukkanlah sedikit jari tengah ke kemaluan, ingat!!! Jangan terlalu dalam, lalu di putar-putar sambil di siram dengan air bersih.

Dengan begitu air kencing yang masih tersisa bisa keluar dengan lancar. Andai hanya disiram dengan menggunakan air saja, sudah barang tentu air kencing yang ada masih belum bisa keluar, akan tetap berada di kemaluan.

Begitu memakai celana dalam, air kencing yang belum bisa keluar tadi, air kecil akan keluar setelah kaum hawa atau perempuan berdiri, air kencing yang tersisa akan membasahi celana dalam, apabila wanita tadi menjalankan salat, sudah dapat dipastikan, salatnya tidak sah, karena ada najis di celana dalamnya.

Apabila kita cebok setelah buang air besar, hendaknya dibersihkan sampai benar-benar bersih, dengan mengusapnya hingga beberapa kali dengan menggunakan air bersih.

Cara mencuci kemaluan dengan benar menurut Agama Islam Di khawatirkan sisa dari kotoran buang air besar tersebut, masih tertinggal di lipatan dubur, karena kita tidak bisa melihat secara langsung, lakukanlah penyiraman sampai benar-benar bersih.

Sebagai pembuktian lakukanlah eksperimen..

Siapkan tisu sebanyak dua lembar, setelah selesai membersihkan kotoran dari buang air besar dengan menggunakan air bersih, tisu yang sudah di siapkan tadi di taruh pada lipatan dubur.

Kemudian pakai kembali celana dalam dan seterusnya, jalankan aktifitas seperti biasanya, setelah beberapa saat, lihatlah tisu yang masih berada di lipatan dubur tersebut. Apakah ada sisa dari kotoran sehabis buang air besar ? Jawabnya pasti ada, walau hanya sedikit.

Untuk itu ketika kita membersihkan dubur setelah selesai buang air besar, masukkan sedikit jari ke lubang dubur, jangan dalam-dalam, hanya untuk memastikan bahwa tidak ada sisa kotoran dari buang air besar.

Dengan begitu, sisa kotoran dari buang air besar yang kita lakukan, akan bersih sebersih bersihnya.

Apabila kita melakukan ibadah setelahnya, insyaAllah ibadah kita akan diterima oleh Allah Swt. Aamiin Allahumma Aamiin..

Apakah sudah benar atau tidak cara kita mebersihkan kemaluan kita selama ini ?

Andai belum, lakukanlah cara yang sudah di jelaskan di atas.

Dengan begitu kita akan selamat tidak hanya di dunia, tapi sampai akhirat juga. Jangan meremehkan masalah yang satu ini, yaitu membersihkan kemaluan setelah selesai melakukan buang air besar, kerena dari hal yang melihatannya sepele, bisa membuat kubur menjadi gelap.

Karena telah dijanjikan neraka bagi mereka yang tidak istibro’ yaitu menyucikan diri dari buang air kecil atau buang air besar tidak sempurna.

Barang siapa buang air kecil dan tidak dibersihkan(cebok) maka akan menjadikan kuburnya menjadi gelap.

Mulailah berbenah diri, jangan sampai ibadah yang sudah kita jalankan, tidak diterima oleh Allah Swt, dan tidak menjadi amal kebaikan kita hanya karena ketika membersihkan kemaluan ketika buang air kecil atau air besar tidak sempurna.

Jangan sampai kita menyesal di kemudian hari hanya karena salah di dalam membersihkan kemaluan kita.

Cara mencuci kemaluan dengan benar menurut Agama Islam Jangan sampai ilmu yang sudah kita dapat ini, berhenti sampai sini, sebarkanlah apa yang sudah kita dapat ini kepada keluarga khususnya, dan kepada saudara yang seiman ataupun tidak.

Karena Rasul pernah berpesan, sampaikan kebaikan kepada siapa saja, karena apabila kebaikan tersebut dilakukan oleh orang lain, walau kita sudah meninggal, akan tetap mendapatkan pahala, karena apa yang sudah kita sampaikan bisa menjadi kebaikan untuk orang lain.

Dan perlu di ingat…!!!buang air kecil atau besar jangan dengan BERDIRI